– Penolakan gugatan tim sukses pasangan calon Iwan Saputra-Dede Mukzit serta Ai Diantani-Iip Miftahul Faoz di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tasikmalaya (Kab Tasik) oleh Mahkamah Konstitusi (MK), menyebabkan sebagian masyarakat Kab Tasik merasa bersyukur. Sebab, harapan mereka adalah agar Kab Tasik cepat mendapatkan kepala daerah definitif melalui hasil dari proses demokratis bernama Penghitungan Suara Ulang (PSU) dalam Pilcahda Kab Tasik tersebut.
Mereka mengungkapkan bahwa bukan hanya soal kurang adanya seorang pemimpin definitif, tetapi juga berkaitan dengan jumlah dana eksekusi PSU yang begitu besar beserta durasi waktu yang cukup lama. Hal ini pada akhirnya dapat menghambat penyediaan layanan masyarakat dan kemajuan pembangunan.
Oleh karena itu, pemilihan pasangan Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Al’ Ayubi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya untuk masa jabatan 2025-2029 disambut dengan harapan besar oleh penduduk setempat. Mereka diproyeksikan dapat memberikan dampak positif serta membangun perbaikan signifikan bagi kabupaten tersebut. Perlu dicatat bahwa hingga saat ini, Kabupaten Tasikmalaya masih masuk dalam kategori wilayah kurang makmur ketimbang daerah lain di Provinsi Jawa Barat.
Permasalahan seperti infrastruktur, pendidikan, kemiskinan, serta kesehatan telah menjadi tantangan tetap bagi Pemerintah Kabupaten Tasik sepanjang waktu. Karena alasan tersebut, tidak mengherankan apabila saat ini banyak warga memiliki harapan besar kepada pasangan Cecep-Asep untuk dapat meningkatkan keadaan di Kabupaten Tasik, terlebih dalam hal penataan infrastruktur, perbaikan sistem pendidikan, dan pengentasan kemiskinan yang sudah lama melekat pada daerah tersebut.
Rencana Pengembangan Kabupaten Tasik Bukan Hanya untuk Sekelompok Orang
Pakar dan peneliti politik dari Kabupaten Tasik, Dr. Maulana Janah mengatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi Cecep-Asep untuk melaksanakan rekonsiliasi. Menurut Maulana, hal itu berarti perlu dilakukan penguatan rasa kebersamaan di daerah setempat dengan memperkuat hubungan antara seluruh kelompok masyarakat yang dulunya berseteru atau bercerai-beraikan.
Maulana mengatakan bahwa sekarang tak terdapat lagi lawan politik, melainkan hanya teman dan keluarga saja. Tambahan pula, lanjut Maulana, pasangan Cecep-Asep perlu menunjukkan komitmen mereka dengan mempraktikkan program-program berorientasi pada rakyat seperti yang telah dijanjikan dalam kampanyenya.
Pembangunan yang direncanakan oleh Cecep dan Asep haruslah bersifat merata tanpa adanya lagi pembagian menjadi dua kelompok berbeda.
like-dislike
Kohesi wilayah perlu dipertahankan demi kemaslahatan warga di Kabupaten Tasik,” ungkap sang penulis.
Buku Pilkada Kab Tasik
kepada
melalui surelnya, Senin sore (02/06/25).
Maulana menekankan betapa pentingnya bagi seorang pemimpin baru untuk mengakui prestasi yang dicapai oleh pemimpin sebelumnya. Sebab, seperti dijelaskan Maulana, karena usaha para pemimpin sebelumnya, Kabupaten Tasik dapat berkembang dengan pesat.
Maulana menegaskan bahwa pemimpin baru harus mengonfirmasi kelangsungan program pembangunan yang dihargai secara positif. Sebab, seperti dikatakan Maulana, tugas membangun wilayah tidak dapat dilaksanakan dengan cara masing-masing individu.
“Pembangunan wilayah tidak boleh hanya menguntungkan kelompok tertentu atau para pendukung pemerintah. Oleh karena itu, kemitraan serta sinergi antara berbagai elemen sangat dibutuhkan dan perlu direalisasikan,” tegas dosen dari Universitas Islam KH. Ruhiyat di Tasikmalaya tersebut.