– Sebagian besar masyarakat enggan meyakini bahwa Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), telah menggelapkan ijazahnya.
Informasi tersebut muncul berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan oleh Indikator Politik Indonesia.
Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan bahwa 66,9% peserta dalam survey itu menegaskan mereka tidak yakin Jokowi telah mencetak ulang ijazah palsunya.
“Berdasarkan sebagian besar respons, mereka yang tak percaya bahwa mantan Presiden Jokowi telah memalsukan ijazah adalah 66,9% dari total responden,” ujar Burhanuddin, seperti dilansir dari YouTube Indikator Politik Indonesia pada hari Sabtu, tanggal 31 Mei 2025.
Burhanuddin menambahkan bahwa saat responden dikurangi menjadi hanya mereka yang memfollow kasus dugaan ijazah palsu Jokowi, jumlahnya pun tak banyak berbeda.
Menurutnya, dari orang-orang yang menyaksikan kasus ini, hanya sekitar 30,3% yang meragukan keaslian ijazah milik Bapak Jokowi.
Oleh karena itu, Burhanuddin menggarisbawahi bahwa sebagian besar masyarakat secara umum yakin akan keaslian ijazah milik Jokowi.
Meskipun begitu, hasil survey menunjukkan terdapat 19,1% responden yang yakin atau sangat yakin tentang keaslian ijazah Jokowi adalah palsu, sementara itu 14,1% responden lainnya mengatakan mereka tidak tahu.
“Maka Mas Roy Suryo tetap memiliki pengikut setia, sekitar 19 persen dari jumlah keseluruhan pemilih yang kita miliki,” ujar Burhanuddin.
Survei tersebut dijalankan antara tanggal 17 hingga 20 Mei 2025 kepada total 1.286 partisipan yang telah dipilih melalui proses double sampling atau pemilihan contoh ganda. Ini berarti bahwa sampel untuk penelitian ini dipilih secara acak dari sekumpulan data hasil wawancara tatap muka yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
Survey telah dijalankan lewat proses wawancara secara telepon. Kesalahan margin dari survey tersebut diproyeksikan sekitar +/- 2,8 persen dengan taraf keyakinan mencapai 95%.
Bareskrim Polri sebelumnya sudah mengumumkan bahwa ijazah Sarjana Satu dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dimiliki oleh Jokowi merupakan aslinya.
Ini menjadi jelas setelah Bareskrim menggelar tes labfor pada diploma yang dipalsukan oleh Ketua TPUA Eggi Sudjana.
Kepala Direktorat TindakPidanaUmum (Dirtipidum) Bareskrim MabesPolri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, menyatakan bahwa ijazah milik Jokowi telah diperiksa melalui laboratorium forensik. Proses pemeriksaaan ini mencakup analisis terhadap jenis kertas, perlengkapan keamanan yang digunakan pada kertas tersebut, material pencetakan, tinta tulisan tangan, segel stempel, hingga tinta untuk tandatangankedua belahpihak yaitu dekan dan rektor.
“Menurut Djuhandhani pada konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta, hari Kamis tanggal 22 Mei 2025, antara bukti dan sampel perbandingan ini sebenarnya identik atau berasal dari satu produk yang sama,” katanya.
Di samping itu, Bareskrim juga mengonfirmasi secara langsung dengan UGM, mengecek berkas Administrasi kuliah milik Jokowi, serta mendengar keterangan dari 39 orang saksi sebelum menyatakan bahwa ijazah Jokowi adalah otentik.
Bareskrim juga memilih untuk mengakhiri investigasi tentang dugaan ijazah palsu Jokowi dengan merujuk pada hasil pengujian itu.
Namun, tindakan Bareskrim masih diragukan oleh TPUA yang menganggap bahwa Bareskrim tidak memiliki wewenang untuk menyatakan bahwa ijazah Jokowi adalah asli.
“Keputusan di pengadilan yang akan mengklarifikasi apakah sesuatu tersebut otentik atau tidak. Sementara itu, Bareskrim tak memiliki wewenang untuk membuat keputusan tentang hal tersebut,” jelas Wakil Ketua TPUA Rizal Fadillah ketika ditemui di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, pada hari Senin, 26 Mei 2025.
(*)
Channel WA
,
,
X (Twitter)
,
YouTube
,
Threads
,
Telegram
Artikel ini sudah dipublikasi di Kompas.com denganjudul
Hasil Survei Indikator: Sebagian Besar Warga Tidak Mempercayai Kasus Palsuan Ijazah Jokowi