.CO.ID, JAKARTA – PT Angkasa Pura Indonesia alias InJourney Airports mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Prabowo Subianto karena sudah melakukan peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F di Bandara Soekarno-Hatta. Menurut Direktur Utamanya, Faik Fahmi, tujuan dari pembuatan terminal tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas layanan serta memberi penghormatan lebih pada para jemaah haji dan umrah yang akan berangkat menuju Tanah Suci melewati Bandara Soekarno-Hatta.
“Terminal spesial ini dulunya bernama Terminal 2F yang sudah mengalami perubahan total lewat tahapan renovasi mendetail,” jelas Faik dalam pernyataan tertulis dari Jakarta, pada hari Senin (5/5/2035).
Faik mengatakan bahwa penyediaan Terminal Khusus untuk Haji dan Umrah adalah aspek yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kapasitas Bandara Soekarno-Hatta dari 56 juta menjadi 94 juta penumpang setiap tahunnya. Ini semua dicapai melalui optimalkan fasilitas yang sudah ada, serta dengan demikian perusahaan dapat mengefisiensikan investasi hingga sekitar Rp 14 triliun.
Faik menyebut bahwa penyediaan Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F ini merupakan jawaban atas masalah keramaian diarea tersebut.
landside
dan terminal pada saat
peak season
Dan dengan waktu terbatas, perlu ditingkatkan efisiensi serta efektivitas dalam mengelola bandara yang didesain secara ekologis, dan hal utama lainnya ialah mentransformasi tampilan bandara agar mencerminkan rasa bangga nasional.
Pengembangan terminal khusus tersebut dipicu oleh kebutuhan akan peningkatan layanan penerbangan umrah serta adanya ketidakcukupan dalam memberikan fasilitas kepada jemaah umrah di Bandara Soekarno-Hatta yang tadinya menggunakan Terminal 3, lanjut Faik.
Faik menyebutkan bahwa permintaan untuk penerbangan umrah di Indonesia sangat besar, dengan angka sekitar 2,2 juta penumpang setahun atau kira-kira 7.450 penumpang per hari. Faktanya, jumlah ini terus meningkat bahkan hingga saat ini.
peak season
Di bulan Agustus dan September jumlahnya mencapai 12 ribu penumpang setiap harinya.
“Yang selanjutnya menyebabkan layanan masih kurang memadai adalah absennyafasilitas khusus untuk jemaah,” tambah Faik.
Memandangi hal tersebut, Faik menuturkan bahwa InJourney Airports menciptakan Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F yang dilengkapi dengan fasilitas sesuai karakteristik dan keperluan jemaah haji maupun umrah. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan kenyamanan lebih besar bagi mereka di bandara, sekaligus memberikan layanan prima kepada jemaah dan penyambutnya, termasuk menjawab lonjakan jumlah penumpang dalam berhaji atau melaksanakan ibadah umrah.
Dengan demikian, kata Faik, terminal khusus haji dan umrah didukung oleh sebuah masjid yang mencakup lahan sebesar 3.136 meter persegi, ruang menuggu senilai 4.158 meter persegi, serta ruang istirahat bagi 2.000 orang peziarah. Selain itu disediakan juga daerah pelaksanaan ibadah pra-keberangkatan, area tunggu ekstra leluasa, zona pembarungan seluas 10 ribu meter persegi, implementasi teknologi guna meringankan tahap kepulangan dan kedatangan mereka, peningkatan vegetasi dan perancangan lanskap taman, sampai pada pendirian loket tempat parkir bis spesifik untuk kelompok ziarah dengan kapasitas maksimal 12 kendaraan bus.
“Luas terminal sebesar 27.418 meter persegi ini mampu mengakomodasi sampai dengan 6,1 juta penumpang pesawat per tahun dan terdiri dari tiga tingkat,” kata Faik.
Faik menjelaskan bahwa lantai dasar adalah zona di mana jemaah tiba dari tanah suci. Pada level satu ini terdapat sektor imigrasi kepulangan, area pendaftaran bagasi bagi para jemaah, setelah itu ada ruang klaim bagasi dimana mereka bisa mendapatkan kembali barang bawaannya, dilanjutkan oleh area food court dengan luas mencapai 2.930 meter persegi, dan akhirnya fasilitas kurbside keberangkatan yang berfungsi sebagai titik transisi antara gedung terminal dan moda transportasi darat.
Selanjutnya, lantai 1 adalah zona untuk keberangkatan jamaah menuju tanah suci. Pada tingkat ini ada ruangan khusus tersebut.
curbside
keberangkatan, diikuti oleh ruang tunggu yang luasnya mencapai 2.560 meterpersegi, setelah itu
check in hall
Untuk menangani proses keberangkatan beserta lokasi pemeriksaan keamanan dan imigrasinya.
“Saat ini, lantai dua menjadi tempat bagi sebuah mesjid yang memiliki luas sekitar 3.136 meter persegi. Kami menginginkan adanya mesjid di dalam terminal ini akan membantu jamaah melakukan ibadah dengan lebih mudah,” ungkap Faik.
Faik menyebutkan bahwa fasilitas tambahan di Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F adalah Makkah Route, yaitu sistem keimigrasian khusus milik Arab Saudi. Lewat sarana ini, calon jemaah haji bisa menyelesaikan proses imigrasi yang biasanya harus dilakukan di bandaranya tujuan di Arab Saudi namun kini dapat diproses dari bandara awal mereka di Bandara Soekarno-Hatta.