PIKIRAN RAKYAT SULTENG
– Acara drama Korea terlaris di TVING yang ditunggu-tunggu,
Saya Adalah Pasangan Calon Wakil
akhirnya meluncurkan poster dan
trailer
terutama, menyampaikan pandangan umum mengenai plot politik pemuda yang akan ditampilkan.
Seri ini sungguh berhasil mengundang minat penonton berkat keterlibatan sutradara tersebut.
Han Jin Won
, salah seorang penulis skenario penerima Oscar untuk film laris “Parasite,” melakoni debut sebagai sutradara.
“I Am a Running Mate” merupakan sebuah drama politik remaja yang bercerita tentang petualangan dan pengalaman karakter utamanya.
Noh Se Hoon (Yoon Hyun Soo)
, seorang pelajar yang pada mulanya menjadi objek cemoohan di sekolahnya usai peristiwa yang merugikan dirinya.
Akan tetapi, hidupnya mendadak berbalik seratus delapan puluh derajat saat dia secara tidak terduga diusulkan menjadi calon wakil presiden pada pemilihan umum badan siswa. Tertarik dalam lingkaran kompetisi sengit dan pertempuran politik kuat, Noh Se Hoon bersumpah akan memulihkan harga dirinya serta mencapai kemenangan yang selalu didambakan.
Poster dan
trailer
yang baru diluncurkan memberikan pratinjau tentang proses pemilihan umum yang sulit ditebak dan penuh risiko ini. Poster tersebut, dengan
tagline
“Kompetisi untuk memasuki sekolah menengah lebih ketat dibandingkan dengan proses penerimaan di universitas,” menggambarkan dua kelompok pesaing yang bertemu dalam pertarungan dengan semangat juang yang teguh. Sebuah regim satu sisi telah membentuk dirinya.
Kwak Sang Hyun (Lee Jung Sik)
, Noh Se Hoon, serta Yoon Jung Hee (Hong Hwa Yeon) yang memakai dasi berwarna biru.
Berbeda pula, muncullah tim yang dipimpin oleh Yang Won Dae (Choi Woo Sung), Park Ji Hoon (Lee Bong Joon), serta Ha Yoo Kyung (Kim Ji Woo) yang semuanya menggunakan dasi merah. Tiap tokoh ini masuk ke dalam kompetisi dengan latar belakang motivasi dan tujuan tersendiri yang disembunyikan, menimbulkan rasa ingin tahu pada penonton tentang “persenjataan rahasia” mana yang bakal digunakan bagi mereka untuk mencapai kesuksesan.
Trailer
Drama ini menggambarkan dengan jelas bulan-bulan penuh ketidakpastian yang menyongsong Se Hoon. Dia, seseorang yang hanya ingin hidup tenang tanpa terlibat dalam pusaran popularitas atau menjadi sosok pinggiran, secara tak terduga dijadikan pasangan dari calon misterius dan anggota elite Kwak Sang Hyun.
Tertelan dalam kompetisi calon wakil presiden laki-laki, Se Hoon merasakan diri terbawa ke dalam kampanye yang dipenuhi tipuan, tempat hanya orang-orang paling tangguh yang bisa berhasil, dan siapa pun yang menjadi juara lah yang menyusun peraturan.
Ucapan tenang Sang Hyun, “Beriakan berhenti bicara dan mulailah bertindak,” merusak senyuman hangat biasanya, memperkuat suasana tegang dalam cerita tersebut. Konflik intens di antara pendukung Sang Hyun dengan gerakan luar biasa yang dikendalikan lawan satu-satunya, Yang Won Dae, mencerminkan bahwa pemilihan perwira murid akan menjadi pertempuran jauh lebih keras dibandingkan dengan ujian sekolah manapun.
Kalimat penutup
trailer
“Apa aku sudah membunuh seseorang? Apa aku telah mengkhianati orang lain?” serta “Bila kami berhasil, tak ada hal lain yang relevan,” mencerminkan perjuangan internal yang dihadapi para pelajar whose lives terbalikkan akibat pemilu tersebut, mendorong rasa penasaran tentang hasil dari perseteruan mereka yang panjang.
Dimulai dari siswi teladan bernama Yoon Jung Hee, yang maju menjadi calon wakil presiden perempuan bersama Sang Hyun, hingga sosok enerjik seperti Yang Won Dae sang atlet lari serta Park Ji Hoon, aktivis sosial di kalangan pelajar, hubungan bermula persaingan sengit antara dua kelompok tersebut terus memperkuat tensi dan menaruh para pemirsa dalam keadaan ingin tahu tentang tiap gerakan selanjutnya. Konflik yang muncul antara Ha Yoo Kyung yang memesona dengan grup lain pun turut menghangatkan suasana pertandingan ini. ***