Kentang vs Ubi Jalar: Mana yang Lebih Sehat? Mari Simak Penjelasannya!

Kentang vs Ubi Jalar: Mana yang Lebih Sehat? Mari Simak Penjelasannya!



Membicarakan tentang kentang dan ubi jalar, manakah yang lebih kerap Anda konsumsi? Kedua-dua ini adalah bahan makanan bertindak sebagai penghasil karbohidrat dalam bentuk umbi, tetapi boleh dikatakan bahawa salah satu daripadanya lebih sihat?

Kedua jenis tersebut memiliki bentuk, rasa, dan gizi yang tidak sama.

Kentang dan ubi jalar adalah pilihan tepat untuk menggantikan nasi karena kaya akan karbohidrat.

Namun, manakah yang lebih baik untuk kesehatan? Kacang-kentang atau ubi jALAR?

Kentang serta ubi jalar kerap kali dikira identik.

Tentu saja, selain memiliki penampilan yang cukup serupa, kedua tumbuhan ini juga berasal dari akar pohon atau termasuk jenis umbi-umbian.

Kedua jenis itu pun sama-sama baik untuk kesehatan, mengandung banyak nutrisi seperti pelbagai vitamin dan mineral.

Walaupun begitu, terdapat perbedaan di antara umbi singkong dan kentang, terutama dari segi kesehatan.

Walaupun kedua makanan ini memiliki kata “potato” di nama mereka, kentang dan ubi jalar sebetulnya tidak berkerabat dekat.

Di bidang ilmu tumbuhan, hubungan mereka hanya mencapai tingkat “sepupu jauh”.

Akan tetapi, di meja makan, kedua jenis tersebut kerap dilihat seperti saudara, melengkapi satu sama lain dalam perdebatan tentang manakah yang lebih bergizi dan lebih enak.

Untuk menyelesaikan diskusi mengenai nutrisi, ahli gizi yang bersertifikat Beth Czerwony, RD, LD, menyampaikan pendapatnya tentang kelebihan setiap opsi tersebut.

Mungkin tampilannya sederhana, namun kentang dan ubi jalar merupakan dua dari beberapa tanaman pangan yang memiliki produksi tertinggi di seluruh dunia.

Kedua hal ini merupakan sumber utama yang vital bagi keamanan pangan di seluruh dunia.

Di tahun 2019, hasil panen kentang melampaui angka 370 juta ton metric, sementara itu untuk umbi singkong kurang lebih berjumlah 92 juta ton.

“Kentang serta ubi jalar merupakan pangan utama di berbagai negara,” ujar Czerwony.

Di luar kesehatannya, harga produk ini pun murah dan dapat disajikan dalam beragam hidangan.

Secara singkat, tanaman kentang termasuk ke dalam famili ‘nightshade’, sementara umbi kayu manis berada di dalam famili ‘morning glory’.

Kedua jenisnya adalah umbi, yang berarti bagian yang dikonsumsi tumbuh di dalam tanah.

Kentang biasanya memiliki daging berwarna putih atau kuning, sedangkan ubi jalar terkenal dengan warna oranyenya, hingga ungu.

Kulitnya sama-sama cenderung cokelat, tetapi bisa bervariasi, tergantung jenisnya.

Secara global, terdapat lebih dari 4.000 varietas kentang dan 1.000 jenis ubi jalar.

Nilai gizi Menurut Czerwony, baik kentang maupun ubi jalar sama-sama kaya gizi.

Kedua-duanya memiliki kalori yang rendah, lemak yang sedikit, serta kaya akan serat.

“Sepertiga komposisi serat terdapat pada kulitnya,” kata Czerwony.

Jadi jangan buang kulitnya (asalkan sudah dicuci bersih!).


Karbohidrat

Sebagai sayuran berkarbohidrat tinggi, kedua makanan tersebut menyediakan energi cepat.

Potasiumnya Mengagumkan, jumlah potasium pada kentang dan ubi jalar ternyata lebih tinggi daripada pisang lho!


Vitamin B6

Kentang berukuran sedang atau umbi singkong dapat memenuhi sekitar 30% dari kebutuhan harian vitamin tersebut, yang vital bagi fungsi otak dan sistem saraf.


Vitamin C

Ternyata! Kentang dan ubi jalar memberikan kontribusi hingga sepertiga kebutuhan harian vitamin C kita.

Selanjutnya, manakah yang lebih baik untuk kesehatan? Apabila harus menentukan pilihan, umbi talas agak lebih superior, terlebih berkat kandungan betakarotennya serta vitamin A.

Warna orange cerah pada umbi singkong disebabkan oleh kehadiran betakarotena, sebuah antosianin kuat yang berfungsi untuk melindungi sel-sel dalam tubuh dari kerusakan serta mencegah timbulnya penyakit seperti kanker.

Badan akan mengonversi beta karoten menjadi vitamin A dalam kuantitas besar.

“Inilah alasannya utamanya kenapa umbi singkong dipandang sebagai pilihan yang sedikit lebih unggul,” terangkan Czerwony.

“Akan tetapi, di penghujung hari, semua ini masih tergantung pada preferensi individu,” katanya.

Rekomendasi terbaik dari Czerwony adalah “gunakan kedua barang tersebut.”

Hal ini akan meningkatkan keragaman dalam rutinitas makan kita.” Selanjutnya, tingkatkan perbandingan antara kentang dan ubi jalar (cleveland clinic).

Meskipun kentang dan ubi jalar sehat secara alami, mereka dapat berubah menjadi ‘bom kalori’ bila dimasak dengan cara yang tidak tepat, seperti digoreng.

Penelitian pada tahun 2017 menyatakan bahwa memakan kentang goreng sebanyak dua kali dalam satu minggu bisa meningkatkan peluang kematian.

Agar memperoleh hasil terbaik, bakarlah kentang ataupun ubi jalar.

Metode ini melestarikan lebih banyak nutrisi daripada cara memasak yang lain.

Namun, hati-hati dengan topping-nya.

Jauhi penggunaan keju cair atau mentega secara berlebihan, serta pastikan untuk tetap menikmati bagian kulitnya.

Singkatnya, baik kentang ataupun ubi jalar merupakan opsi makanan bergizi dan bermanfaat.

Tetapi, apabila Anda membutuhkan penambahan vitamin A dan antioksidan, ubi jalar mungkin menjadi pemenangnya.

Yang utama adalah memvariasikan pilihan makanan dan menghindari metode memasak yang dapat merusak kandungan nutrisinya.

Artikel ini sudah dipublikasi di Kompas.com dengan berjudul
Kentang atau Ubi Jalar: Manakah yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

Update berita lainnya di
dan
Google News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *