Renungan Harian Katolik Jumat, 16 Mei 2025
LIVE DALAM KEJUJURAN DAN JAUHI PENGECOH (PENIPUAN)
Oleh: Pastor Fransiskus Funan Banusu SVD
(Kis 13:26-33; Mzm 2:6-7.8-9.10-11; Yoh 14:1-6)
“Saya adalah jalan, kebenaran, dan hidup” (Yoh 14:6a). Ketika kita menjalani kehidupan dengan terbuka, maka kita dapat merasakan anugerah penuh dari kehidupan tersebut. Yesus sendiri mengklaim bahwa Ia adalah jalan, kebenaran, serta sumber kehidupan; hal ini mendorong murid-muridnya untuk mempertahankan imannya padaNya, karena di dalam Dia tersimpan kehidupan sejati. Kehidupan sesungguhnya dicapai sepenuhnya di dalam rumah Bapa.
Yesus yang disalib akibat ketidakbenaran atau dusta, Allah membangkitkannya dan Ia terlebih dahulu menuju ke rumah Bapa guna menyiapkan suatu tempat bagi para pengikutNya serta kami semua yang beriman kepadaNYA. “Di rumah Bapa-KU tersedia banyak ruang.” (Yoh 14:2a)
Yesus hidup dan memperlihatkan diri-Nya kepada para murid serta kepada dirinya sendiri, sebagaimana ditegaskan oleh Santo Paulus. Oleh karena itu, dalam dan melalui peristiwa penderitaan, kematian, dan kebangkitan Yesus tersebut, Paulus gigih menyebarkan kabar keselamatan kepada berbagai bangsa.
Berikut adalah kesaksian Paulus untuk umat Yahudi di Yerusalem beserta dengan para pemimpin yang enggan mengaku bahwa Yesus adalah Mesias Anak Allah. Pilatus memberikan vonis hukuman mati terhadap Yesus karena dugaan palsu dan tindakan zalim, sebuah penistaan yang benar-benar melawan nurani manusia.
Karena perbuatan jahat tersebut, Allah menghidupkan kembali Yesus dari antara orang mati untuk membuktikan kepada para penyebar dusta bahwa mereka harus berhenti berkata bohong dan mulai menyukai apa yang benar.
Walaupun dia dibunuh, tetapi dia bangkit kembali dan muncul di hadapan mereka yang menyertainya dari Galilea hingga Yerusalem (Kis 13:30-31). Ini adalah bagaimana Tuhan melatih para pemimpin serta kita semua untuk mencintai kebenaran.
“Dengan demikian, wahai raja-raja, berilah keputusan yang tepat, terimalah nasihat ini, wahai penguasa di seluruh bumi! Sembahyulkanlah Allah dengan kerendahan hati, dan ciumlah kaki-Nya dengan ketakutan.” (Mzm 2:10-11). Kebenaran memberikan kesempurnaan pada roh.
Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang merindukan keadilan karena mereka akan terpuaskan.” (Mat 5:6). Bohong-bual membuat seseorang haus akan jiwa sebab hal itu menyingkirkan perasaan kemanusiaan.
Kesadaran akan rasa kemanusiaan hanya ditemukan pada mereka yang tulus dan berintegritas, terutama saat disadarkan bahwa Tuhan menyaksikan setiap perbuatan mereka.
Tuhan telah menebus kami dengan Darah Anak-Nya agar kami dapat memuliakan Dia tanpa cela. Selalu ingatlah bahwa sebagai penyandang dosa, tempat perlindungan kita ada pada Bunda Maria.
Semoga harian Anda menyenangkan. Semuanya dikaruniai berkah oleh Tuhan.
(Rupiah FF. Arso Kota, Jumat / Minggu Keempat Paskah/C, 160525)