Laporan oleh Jurnalis dari PapuaTengah.com, Feronike Rumere
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM,MIMIKA-
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika menggelar Forum Perangkat Daerah (FGD) untuk menyusun Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029.
Kegiatan yang dilangsungkan di Kantor Bappeda, Jalan Mayon, Mimika, Papua Tengah, pada hari Rabu (21/5), mendatangkan pakar ahli dari Universitas Brawijaya Malang serta tim Skala asal Jayapura sebagai pembicara utama.
Kepala Bappeda Kabupaten Mimika, Yohana Paliling, menyatakan bahwa acara tersebut bertujuan sebagai konsultasi masyarakat terkait draf awal (ranwal) RPJMD.
“Para pemangku kepentingan, instansi pemerintah teknis, kalangan akademisi, tokoh adat, figur wanita, perwakilan generasi muda, serta berbagai pihak yang terlibat telah kami undang guna turut serta menyampaikan usulan dan pendapat mereka,” jelasnya.
Yohana juga menekankan kepentingan merangkul aspirasi serta pendapat dari publik.
“Kebutuhan serta cita-cita warga akan mengembangkan dan melengkapi naskah RPJMD selanjutnya, mencakup revisi, penyempurnaan, ataupun penentuan kelangkaan yang harus diatasi,” katanya.
Dia menginginkan agar acara tersebut bisa membentuk keseimbangan, pertanggungjawaban, dan kerendahan informasi, bersama dengan kolaborasi dan penyatuan usaha pengembangan diantara berbagai bidang.
Yohana menggarisbawahi bahwa semua serangkaian aktivitas harus sejalan dengan pedoman perencangan nasional, termasuk yang berasal dari Provinsi Papua Tengah serta program unggulan Presiden.
“Kegiatan ini merupakan lanjutan dari persiapan yang telah dimulai sejak tahun 2024, dengan harapan dokumen RPJMD dapat diselesaikan dan dikeluarkan sebagai Peraturan Daerah (Perda) sebelum September 2025. Ini disebabkan oleh aturan yang mensyaratkan pelaksanaan RPJMD harus enam bulan setelah pejabat kepala daerah dan wakilnya dilantik,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Mimika, Emanuel Kemong, menekankan harapannya supaya konsultasi publik berujung pada penyusunan visi dan misi Kabupaten Mimika.
“karena Visi dan misi ini akan menjadi pedoman utama dengan mempertimbangkan tantangan dan peluang di tingkat lokal, nasional, dan global,”tegasnya.
Kemong menyebutkan bahwa tujuan dari forum tersebut adalah untuk mengenali dan memeriksa masalah-masalah penting di Kabupaten Mimika, selain itu juga membahas tentang penentuan prioritas pengembangan dalam lima tahun mendatang.
Oleh karena itu, menurut Kemong, partisipasi yang aktif dari berbagai pihak seperti pemerintah daerah, sektor bisnis, kalangan akademik, organisasi kemasyarakatan, serta komunitas setempat sangatlah krusial agar perencanaan pembangunan dapat merefleksikan kebutuhan dan harapan warga di Kabupaten Mimika.
“Dengan demikian, ranwal (rencana awal) RPJMD ini diharapkan menjadi instrumen strategis untuk mencapai visi pembangunan Kabupaten Mimika yang lebih baik,”tandasnya. (*)