, JAKARTA –
Paus Leo XIV
menelepon Presiden
Ukraina
Volodymyr Zelensky
Pada hari Senin, tanggal 12 Mei 2025, hal tersebut menjadi topik utama dalam percakapan perdana antara sang Paus yang baru terpilih dengan seorang pemimpin dari negara lain.
Sebagaimana dilaporkan oleh Reuters, Zelensky menjelaskan bahwa kedua belah pihak telah mendiskusikan rancangan gencatan senjata tersebut. Dia juga menulis dalam unggahan Telegram yang lainnya, bahwa perbincangan awalnya dengan Paus Leo terbilang cukup akrab dan ia sudah meminta tamu kehormatan itu untuk berkunjung ke Ukraina.
Dia juga menyebut bahwa mereka sudah membahas soal anak-anak Ukraina yang dipaksakan pindah dari Ukraina oleh Rusia pasca serangan skala luasnya, serta langkah-langkah untuk merundingkan penghentian konflik antar kedua negara tersebut.
Matteo Bruni, juru bicara Vatikan, membenarkan pada Reuters bahwa mereka telah melaksanakan pembicaraan telepon bersama. Akan tetapi, ia enggan untuk berbicara lebih banyak terkait topik percakapan itu.
Berikutnya, Ukraina mempunyai kaitan yang kompleks dengan sebelumnya Paus Leo, yaitu Paus Fransiskus, yang wafat pada tanggal 21 April 2025. Paus Fransiskus mengecam serangan militer Rusia terhadap Ukraina sebagai perilaku agresif yang tak bisa diterima dan mendeskripsikan Ukraina sebagai “bangsa penderita”.
Fransiskus mengemukakan pesannya tentang kedamaian dalam kebanyakan kesempatan tampil umumnya, sekitar dua kali per minggu.
Akan tetapi, ia dianggap menyakitkan oleh banyak warga Ukraina karena gagal dengan tegas mengkritik pemimpin Rusia Vladimir Putin sebagai pelaku agresi dan justru mendesak Ukraine untuk meminta damai guna mengakhirkan kerusakan tersebut.
